Saturday, February 4, 2017

Perbanyakan pada tanaman Anggrek

Hello guys disini gw mau berbagi info tentang perbanyakan Anggrek. oh ya siapa si yang tidak tau tanaman Anggrek hehehe. ok kita langsung aja selamat membaca ya...

ini ada beberapa varietas Anggrek lokal DKI Jakarta
1. Nona Betawi
2. Jayakarta
3. Abang Betawi
4. Jakarta Molek

I. nahh tanaman amggrek juga bisa dibudidayakan secara konvensional lohh, ngak percaya? mari kita     bahas:
    1. Budidaya secara stek pada tanaman anggrek yang satu ini bisa dilakukan pada anggrek Fanda             Doglas (Anggrek Tanah) itu varietasnya ada Dewi sri dan Apel blasem.
    2. Budidaya secara split (membelah rumpun) anggrek yang bisa dilakukan perbanyakan ini                     contohnya ada Dendrobium, Kaklea, dan Onsidium golden shower.
    3. Keki ini adalah budidaya yang mengandalkan batang semu yang sudah rontok dan keluar bunga         beserta tunas.

Ok kita bahas lagi lebih dalam pada budidaya anggrek untuk no 1 dan 2
syarat untuk melakukan stek pada anggrek tanah adalah:
1. Panjangnya sudah mencapai kurang lebih 70 cm.
2. Sudah keluar akar minimal 2.
3. Sifat hidup anggrek epipit (hanya menempel).

nah sekarang syarat untuk split adalah:
1. Minimal 2 tunas.
2. Media yang digunakan untuk Kaklea adalah sabut kelapa kering.

II. Perbanyakan anggrek dengan Generativ ialah melalui biji atau hibridisasi.

III. Perbanyakan anggrek melalui Vegetatif ialah dengan melakukan pembentukan Potocorm Likes            Bodies atau PLB yang dilakukan dengan kultur invitro.

IV. Secara Kultur Jaringan untuk anggrek ada 2 cara
      A. Secara Biji ; Mengawinkan bunga jantan dan bunga betina. Perkawinan bunga satu rumah dan            perkawinan bunga antar tanaman.
      B. Cara menyilang tanaman anggrek
           1. Syarat pohon induk.
               a. Sehat.
               b. Jelas Varietasnya.
               c. Produktivitas Tinggi.
               d. Tahan terhadap OPT.
               e. Disukai masyarakat.
           2. Alat dan Bahan.
               a. Alat Tulis
               b. Tusuk Gigi
               c. Gunting.
               d. Kertas Putih.
               e. Pohon induk yang berbunga.
           3. Cara.
               a. Cari tangkai bunga yang sudah mekar maksimal 3 hari.
               b. Ambil serbuk sari dan letakan pada kantong buah.
               c. Satu tangkai bunga maksimal 3 bunga yang dikawinkan
               d. Beri Label (tanggal, nama brider,dll)
               e. Buah bisa dipetik pada umur 90-120 hari.

nahh cukup sekian dulu guys pada post selanjutnya akan membahas tentang sterilisasi pada buah anggrek.
Terima Kasih telah berkunjung

Wednesday, November 2, 2016

Perbanyakan Tanaman Secara Kultur Jaringan

Hay guys disini saya mau minta maaf banget karena baru bisa posting lagi, karena akhir-akhir ini lagi sibuk sama organisasi dan materi sih, soalnya pada semester 4 saya PKL (Peraktek Kerja Lapangan) kalo kaka kelas saya sih semester 5 tapii yasudahlah haha. Disini saya mau berbagi informasi sedikit tentang Kultur Jaringan (kuljar) dari beberapa sumber dan guru saya juga tentunya. okedeh langsung aja kita mulai Let's Go!



Kultur Jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.[1] 

Keunggulan Kuljar
1. Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat.
2. Bibit yang dihasilkan seragam.
3. Bibit yang dihasilkan bebas penyakit.
4. Bibit sama seperti induknya.

Kelemahan Kuljar
1. Biaya awal relatif lebih mahal.
2. memerlukan keahlian khusus.

Lalu setelah itu kita akan membahas alat-alat pada kuljar
1. Alat untuk pembuatan media
    - Gelas Backer.
    - Pipet.
    - Timbangan.
    - Spatula.
    - Indikator PH.
    - Sendok Kaca.
    - Panci.
    - Kompor.
    - Autoclaf.
    - Botol Kultur.
    - Plastik dan Karet tahan panas.
2. Alat untuk penyiapan eksplan
    - Botol Kultur.
    - Scapel.
    - Gunting.
3. Alat penanaman
    - Laminar Air Flow.
    - Pinset.
    - Spatula.
    - Petridish.
    - Lampu Bunsen.
4. Alat Inkubasi
    - Rak Kultur.
    - Air Conditioner (AC).
    - Lampu.
    - Timer Listrik.
    - Thermometer.
5. Alat Aklimatisasi
    - Ember.
    - Gelas Backer.
    - Pinset.
    - Timbangan.
    - Pengaduk Kaca
    - Pot Try
    - Kertas Koran.

Terakhir kita akan membahas tentang bahan-bahan pada media kuljar
1. Bahan pembuatan Media
    - Media MS jadi.
    - Gula.
    - Agar-agar.
    - Air.
2. Bahan untuk sterilisasi eksplan
    - Eksplan.
    - Air.
    - Fungisida.
    - Bakterisida.
    - Klorok (Pemutih Pakaian).
    - Alkohol.
3. Bahan Penanaman
    - Alkohol.
    - Air Steril (aquades).
    - Betadin.
    - Eksplan.
4. Bahan Aklimatisasi
    - Tanaman.
    - Air.
    - Fungisida.
    - Bakterisida.
    - Media (MOS, Pakis, Arang, Sterofom).

Sekian Postingan saya kali ini, dan jika ingin mengetahui perbanyakan tanaman secara Kuljar, tunggu postingan saya selanjutnya. Terima Kasih and semoga bermanfaat


SMK BISA!!!
@SMKN63JAKARTA
#Pertanian

Tuesday, December 22, 2015

Macam-macam Bunga potong part 1 Beserta tempat produksi


Hay guys gw mao kasih tau tentang macam-macam bunga potong nih, beserta tempat produksinya,so semakin memuat lo mudah buat cari bunga potong kan.
oke silakan baca aja ya 

Anting-anting (Acalipa australis)
Daerah produsen: Bogor, Banten, Sukabumi,Cianjur.


 Asparagus Bajing, Asparagus Ekor Tupai (Asparagus densiflorus)
Daerah produsen: Cianjur, Sukabumi, Bandung.


Asparagus Bintang (Asparagus retrofractus Liliaceae)
Daerah produsen: Cianjur, Sukabumi, Bogor, Bamdung.


Bunga Balon (Asclepias physocarpa Asclepiadaceae)
Daerah produsen; Bandung, Sukabumi, Cianjur.


Ami majus (Angelica archangelica Umbeliferae)
Daerah produsen: Cianjur, Sukabumi, Bandung, Bogor.


Cemara kipas (Thuja plicata Supressaceae)
Daerah produsen; Jakarta, Bogor, Tanggerang.


Drasena (Pleomale angustifolia Agavaceae)
Daerah Produsen: Jakarta, Bogor, Tanggerang.


Drasena Song Of India (Pleomele reflexa variegata Agavaceae)
Daerah Produsen: Jakarta, Bogor, Sukabumi, Bandung, Cianjur, Jawa Tengah, Jawa Timur.


Sekian dulu guys sampe sini, tunggu postingan "Bunga Potong part 2". oke Terima Kasih yang sudah baca blog ini, semoga bermanfaat ;D


Saturday, December 12, 2015

Hay guys kali ini gw bakalan bagi ilmu yang gw dapet dari sekolah gw nih, mata pelajaran yang mao gw bagi adalah Pertamanan, yups sekolah gw di SMK Pertanian di Jakarta guys.
langsung aja!!!
Contoh Taman Instant yang bisa dicoba bagi pemula

Pertamanan
Pertamanan merupakan teknik penyegaran lingkungan yang memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi penikmatnya. Pertamanan sangat dibutukan bagi kita baik lingkungan rumah, jalan, fasilitas umum, dan yang lainnya.

Landscape adalah wajah atau karakter lahan atau tampak bagian dari muka bumi ini dengan segala kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya, baik yang bersifat alami maupun buatan manusia.

Sub-bagian landscape diantaranya adalah kota(Town Scape), jalan (Street Scape), sungai ( River Scape) dan yang lainnya.

Taman merupakan kawasan atau lahan yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai estetika dan fungsional yang didalamnya terdapat material keras dan lunak baik alami maupun buatan.

Soft Material adalah, perangkat lunak bagian utama pada taman yaitu tanaman atau tumbuhan baik tanaman hias atau pohon.

Hard Material adalah, elemen keras yang terdapat pada taman dan bersifat mendukung dalam menunjang suatu taman menjadi lebih sempurna.

Manfaat taman bagi manusia:
1. Penyembang Bangunan.
2. Memperindah tampilan tempat tinggal.
3. Lahan Penghijauan.
4. Daerah resapan air.
5. Dan masih banyak yang lainnya.

sekian postingan saya hari ini dan tunggu postingan saya tentang TAHAP PEMBUATAN TAMAN OUTDOOR.
Terima Kasih....
Cara Membuat Pestisida Nabati

Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah
1. Sereh 100 gr
2. Daun sirsak 100 gr
3. Daun kemangi 100 gr
4. Daun babadotan 100 gr
5. Lengkoas 100 gr
6. Blender
7. Timbangan
8. Gelas ukur (kalau tidak ada bisa diganti gelas biasa)
9. Cutter
10. Botol sampel
11. Bahan nabati (No 1-5)
12. Alkohol 70% (Sebagai Pelarut)
13. Detergent
14. Air biasa 1lt
atau bisa menggunakan bahan-bahan seperti gambar berikut:

Cara membuat:
1. Pertama anda timbang terlebih dahulu sesuai kebutuhan anda.
2. Kemudian blender bahan nabati sampai halus sambil ditambah air sedikit demi sedikit, sebanyak         1lt, setelas selesai saring ekstrak bahan nabati tersebut. 
3. Tambahkan 1 grm detergent sebagai pengemulsi dan diaduk.
4. lalu masukan alkohol 70% sebanyak 10ml.
5. Masukan kedalam botol, dan diamkan selama 1 bulan.
6. setelah didiamkan Pestisida nabati siap digunakan.

Gampang dan mudah kan? cara ini bisa anda lakukan pada tanaman anda, selain murah anda bisa menghemat pengeluaran anda untuk membeli pestisida kimia.


sekian dari postingan saya kali ini, Salam Pertanian!!!

@SMKN63JAKARTA

Saturday, August 15, 2015

Hama Tanaman Hias

Hama Tanaman Hias


Coba bayangkan betapa sedihnya hati kita, kalau tiba-tiba melihat tanaman hias kesayangan kita menjadi rusak, robek, compang-camping, lemas, layu, atau bahkan mati akibat serangan hama. Belum lagi kerugian material yang harus kita tanggung. Untuk itu, mengenal, mencegah, atau menanggulangi serangan hama wajib diketahui secara dini.
Hama adalah hewan pengganggu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacam-macam dan gejalanya berbeda-beda. Setiap hama memiliki cara penanggulangan tersendiri. Berikut ini beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman, antara lain:


1. Kutu putih/kutu kebul

Kutu ini lebih banyak menyerang aglaonema di daratan rendah dibanding dengan di dataran tinggi. Kutu putih merupakan hama yang paling banyak ditemui menyerang tanaman hias. Kehadirannya cukup mudah dideteksi. Mereka bergerombol di batang, daun, ketiak daun, bawah daun sampai pucuk daun. Disebut kutu putih karena warnanya yang terlihat putih sebab adanya semacam serbuk berwarna putih yang menyelimuti tubuhnya.

Kutu putih mengisap cairan daun, sehingga menyebabkan daun menjadi kisut. Kutu putih juga mengeluarkan semacam cairan “madu” yang lama kelamaan akan berubah menjadi jelaga berwarna hitam di permukaan daun. Selain mengakibatkan kerusakan pada tanaman, kutu putih juga bisa menularkan virus dari tanaman yang satu ke tanaman yang lain.

Beberapa hobis sering kesulitan memberantas kutu putih. Hal ini diakibatkan adanya semacam lapisan lilin yang menyelimuti tubuh si kutu. Lapisan lilin ini melindungi tubuh kutu putih termasuk dari serangan insektisida. Cara sederhana yang sering dilakukan adalah dengan menyemprotkan larutan detergen cair dengan dosis satu sendok makan detergen cair dengan satu liter air. Setelah di semprot dengan cairan detergen, maka lapisan lilin pada kutu putih akan hilang, dan warna kutu berubah menjadi kekuningan. Ini menandakan bahwa “perisai” si kutu sudah hilang. Sekarang giliran insektisida beraksi menumpas si kutu.



2. Ulat

Hama ulat ada yang menyerang daun, yaitu Spodoptera sp, ditandai dengan daun muda atau setengah tua yang rombeng dari pinggir. Ada juga ulat yang menyerang batang, yaitu Noctuidae. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan mengambil ulat secara mekanis. Namun, bila jumlahnya sudah banyak, ulat dapat dibasmi dengan menyemprotkan insektisida 2 minggu sekali.


NOCTUIDAE

SPODOPTERA




3. Belalang

Gejala penyerangan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng. Hama ini dapat ditanggulangi dengan penangkapan secara manual. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun biasanya belalang tidak dapat terbang dengan sayap basah.




4. Kutu perisai

Hama ini menyerang bagian daun. Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang daun. Sesuai namanya, kutu ini memiliki bentuk fisik seperti perisai pada punggungnya. Kutu perisai dapat diatasi menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.



=



5. Root mealy bugs

Hama ini menyerang bagian akar tanaman, bentuknya seperti kutu putih. Tanaman menjadi kurus, kerdil, daunnya mengecil, dan layu. Anda dapat menanggulangi dengan mengganti media tanam.







6. Kutu sisik

Menyerang bagian daun, pelepah, batang, dan bunga. Bentuknya seperti lintah dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Kutu sisik dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu, dan akhirnya mati



7. Tungau (Thrips)

Tungau berbentuk seperti lintah dengan ukuran yang kecil dan melekat kuat dibalik daun serta pelepah tanaman. Thrips akan menghisap cairan tanaman sehingga akan membuat daun mengerut, menguning, kisut dan bahkan akhirnya mati. Pada serangan ringan, penanggulangan bisa dilakukan dengan mengerik kumpulan thrips dengan kuku atau alat lain.Tetapi pada serangan yang serius, maka digunakan insektisida.




8. Keong tanpa cangkang

Hama ini berbentuk seperti siput yang berukuran kecil dan tidak mempunyai cangkang. Gejala serangan hampir mirip dengan serangan ulat atau belalang, tetapi dalam area yang lebih kecil karena pergerakan keong yang lambat. Keong tanpa cangkang aktif di malam hari, makanya pengendalian mekanis bisa dilakukan di malam hari.





9. Aphid

Aphid adalah serangga kecil yang berbentuk seperti buah pear dengan warna hijau atau coklat. Aphid mengisap cairan tanaman, sehingga menyebabkan daun menjadi keriting, tanaman menjadi terhambat pertumbuhannya dan menjadi kerdil. Aphid juga mengeluarkan cairan seperti madu yang akan berubah menjadi jelaga hitam.





10. Spider mite

Seperti namanya hama ini adalah keluarga laba-laba yang berbentuk kecil. Spider mite juga mengisap cairan pada tanaman. Serangan hama ini mengakibatkan daun berwarna kuning, kemudian muncul bercak-bercak pada bagian yang diisap cairannya.

Serangan Spider mite secara besar bisa mengakibatkan daun habis dan tanaman mati. Spider mite lebih kebal terhadap insektisida. Untuk itu disarankan menggunakan akarisida.






11. Fungus gnats

Adalah serangga yang berbentuk seperti nyamuk berwarna hitam. Larvanya yang berbentuk seperti cacing hidup di dalam media tanam dan sering makan akar halus tanaman. Fungus gnats dewasa merusak seludang bunga, dengan gejala serangan munculnya bintik-bintik hitam pada seludang bunga.

Pada fase masih menjadi larva, maka penanganannya dilakukan dengan menaburkan Nematisida seperti Furadan G ke media tanam. Sedangkan pada fase dewasa, dilakukan penyemprotan insektisida.





12. Cacing

Cacing yang sering menjadi hama adalah cacing liang (Radhopolus Similis)yang menghisap cairan pada akar tanaman. Gejala tanaman yang terserang hama ini adalah tanaman menjadi lambat tumbuh dan kerdil serta menghasilkan bunga yang kecil. Untuk mengatasinya digunakan Nematisida seperti Furadan G yang ditaburkan pada media tanam sesuai aturan yang tertera dalam kemasan.
Aplikasi pestisida pada tanaman hias sebaiknya digunakan secara bijak, mengingat dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Karena umumnya tanaman hias diletakkan berdekatan dengan manusia, disamping juga pertimbangan akan adanya kemungkinan serangga menjadi semakin kebal dengan insektisida yang digunakan.

Monday, March 23, 2015

 karawang bekasi
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Karya Chairil Anwar